Medan, Indonesia
Di era yang serba digital ini, tekanan tak hanya datang dari pekerjaan atau masalah pribadi, tapi juga dari perangkat yang seolah tak pernah tidur. Notifikasi yang berdatangan tanpa henti, tekanan media sosial, dan tuntutan untuk selalu online membuat banyak orang mengalami stres digital—sebuah bentuk kelelahan mental yang sangat nyata.
Pagi itu aku membuka mata dan, seperti kebanyakan orang, langsung mengecek ponsel. Satu notifikasi belum selesai dibaca, muncul notifikasi lain. Grup kantor, deadline, DM media sosial—semuanya mendesak atensi. Aku belum mandi, bahkan kopi pun belum diseduh, tapi kepala sudah terasa berat.
Momen itu menyadarkanku bahwa bukan pekerjaanku yang menekan, tapi caraku berinteraksi dengan teknologi. Stres bukan datang dari luar, tapi dari kebiasaan digital yang tidak sehat.
Beberapa gejala umum yang menandakan kamu mungkin mengalami stres karena digitalisasi adalah:
Berikut adalah cara-cara manajemen stres digital yang sudah terbukti ampuh, berdasarkan pengalaman pribadi dan studi psikologi terkini:
Filter notifikasi yang benar-benar mendesak. Grup kantor? Mute. Email kerja? Cek di jam tertentu. Ini bukan soal menghindar, tapi menyelamatkan energi mentalmu.
Buat jadwal “digital detox” harian. Minimal 1 jam sebelum tidur, jauhkan semua perangkat. Gunakan waktu itu untuk membaca, menulis jurnal, atau sekadar menenangkan pikiran.
Unfollow akun yang membuatmu merasa buruk. Hapus aplikasi yang tidak memberi manfaat. Sosial media seharusnya jadi tempat bertukar inspirasi, bukan sumber tekanan.
Baca Juga: Rekomendasi Coworking space di kota Medan!
Gunakan aplikasi yang mendukung produktivitas dan mindfulness, seperti Pomodoro timer, aplikasi meditasi, atau tracker mood. Jadikan teknologi sebagai alat bantu, bukan beban.
Bertemu teman, berolahraga, atau melakukan aktivitas fisik bisa membantumu terhubung kembali dengan realitas. Dunia nyata punya ritme yang lebih sehat daripada dunia digital.
Dalam budaya hustle dan always online, istirahat kadang dianggap kelemahan. Padahal, mengatur ulang relasi kita dengan dunia digital adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan mental.
Manajemen stres bukan soal berhenti dari dunia digital, tapi soal menggunakannya dengan sadar dan seimbang.
Stres digital adalah kenyataan yang kita hadapi hari ini. Tapi dengan kesadaran, batasan, dan kebiasaan baru yang sehat, kita bisa mengatasinya.
Jika kamu merasa lelah tanpa sebab, sulit tidur, dan hidupmu hanya berputar pada notifikasi—mungkin sudah waktunya untuk rehat sejenak. Hidup tidak harus selalu cepat. Terkadang, perlambatan adalah bentuk keberanian paling besar di era digital ini.